Sterilisasi Alat Medis: Proses Penting di Kamar Operasi

Sterilisasi Alat Medis: Proses Penting di Kamar Operasi

Proses sterilisasi alat medis di kamar operasi

Sterilisasi alat medis adalah salah satu faktor penentu keberhasilan operasi. Tanpa proses sterilisasi yang tepat, risiko infeksi nosokomial meningkat tajam dan dapat membahayakan pasien. Artikel ini akan membahas mengapa sterilisasi penting, metode yang digunakan, serta standar internasional yang berlaku.

Daftar Isi

Apa Itu Sterilisasi Alat Medis?

Sterilisasi adalah proses menghilangkan semua bentuk mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan spora, dari alat medis. Proses ini berbeda dengan disinfeksi yang hanya mengurangi jumlah kuman tanpa membunuh seluruhnya.

Tujuan Sterilisasi di Kamar Operasi

  • Menjamin keselamatan pasien dengan mencegah infeksi pasca operasi.
  • Menjaga alat bedah tetap dalam kondisi siap pakai.
  • Mendukung keberhasilan prosedur bedah.
  • Memenuhi standar keselamatan dan akreditasi rumah sakit.

Metode Sterilisasi Alat Medis

Beberapa metode sterilisasi yang umum digunakan di kamar operasi antara lain:

  1. Autoklaf (Steam Sterilization) – menggunakan uap bertekanan tinggi, metode paling umum dan efektif.
  2. Sterilisasi Panas Kering – menggunakan suhu tinggi dalam oven khusus.
  3. Sterilisasi Gas (ETO – Ethylene Oxide) – dipakai untuk alat yang sensitif terhadap panas.
  4. Sterilisasi Radiasi – biasanya untuk alat sekali pakai dalam skala industri.
  5. Sterilisasi Kimia Cair – menggunakan bahan kimia seperti formaldehida atau glutaraldehid.

Prosedur Sterilisasi di Rumah Sakit

Proses sterilisasi alat medis biasanya dilakukan di Central Sterile Supply Department (CSSD) dengan tahapan berikut:

  • Pembersihan awal: Mencuci alat dengan deterjen enzimatik.
  • Pemeriksaan: Memastikan tidak ada kerusakan pada instrumen.
  • Pengepakan: Menggunakan pembungkus khusus tahan panas/sterilisasi.
  • Sterilisasi: Menggunakan metode sesuai jenis alat.
  • Penyimpanan: Menempatkan instrumen steril di ruang penyimpanan khusus.
  • Distribusi: Mengirim alat steril ke kamar operasi sesuai kebutuhan.

Tantangan dalam Proses Sterilisasi

Beberapa kendala yang sering dihadapi rumah sakit dalam sterilisasi antara lain:

  • Kurangnya alat sterilisasi modern yang memadai.
  • Kesalahan manusia dalam proses pengepakan atau penghitungan alat.
  • Kondisi darurat yang membutuhkan alat steril secara cepat.
  • Pemeliharaan peralatan sterilisasi yang membutuhkan biaya tinggi.

FAQ

1. Apakah semua alat medis harus disterilkan?
Alat yang masuk ke dalam tubuh atau bersentuhan dengan jaringan steril harus selalu melalui proses sterilisasi.

2. Apa bedanya disinfeksi dan sterilisasi?
Disinfeksi hanya mengurangi jumlah mikroba, sementara sterilisasi membunuh semua mikroorganisme termasuk spora.

3. Berapa lama alat steril bisa disimpan?
Tergantung metode pembungkusan dan penyimpanan, biasanya 7–30 hari.

4. Siapa yang bertanggung jawab dalam proses sterilisasi?
Tim CSSD bekerja sama dengan perawat kamar operasi untuk memastikan semua instrumen steril.


Artikel ini dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan pengganti prosedur standar rumah sakit.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama